Hari ini
aku ada kuliah pagi, biasanya aku berangkat pukul 06.45 menuju ke kampus. Mata kuliah
pagi ini adalah pendidikan kewarganegaraan. Sesamapinya di kampus aku mengambil
tempat duduk nomer dua dari depan,bersebelahan dengan saudariku m***h. Saat itu
kampus belum begitu ramai, begitupun kelasku. Beberapa saat kemudian datanglah seorang
laki-laki ke dalam kelasku dengan tubuh tinggi, besar, kulit sawo sangat
matang. Dia duduk persis di belakangku. Lalu beberapa saat kemudian dia berkata
kepadaku “jilbabmu kui boros”. Dalam hati aku bertanya-tanya, “maksudnya apa
nih?”. Sengaja aku diamkan saja omongannya itu sambil tetap asyik buka-buka
buku kuliah. Lalu teman sebelahku si m***h menanyakan kepadaku apa maksud
laki-laki tersebut. Lalu aku jawab saja “ wis ra sah dipikir”, ra sah diurusi”.
Tetapi teman sebelahku itu ingin sekali mengetahui maksud orang aneh
dibelakangku itu. M***h dengan cara menebak-nebak dia ngomong ngalor ngidul
tentang opininya apa maksud perkataan itu. Lalu aku kasih kesimpulan aja sama
m***h biar ga banyak tanya lagi,”dia itu menganggap kalau kerudung saya terlalu
besar, jadi boros bahan, boros biaya”.lalu temanku menjawab “bukankah itu lebih
baik?”. Lalu aku menyuruh dia menilainya sendiri.
Lalu setelah
beberapa saat aku terdiam, aku memandang ke seluruh penjuru kelas, memang
kerudungku yang paling ‘boros’. Lalu aku berfikir sejenak, lalu berkata dalam
hati, “padahal menurutku kerudung yang aku pakai ini belum sepenuhnya syari,
tapi sudah dikatakan boros”,semoga Alloh mengampuni dosa ku dan dosa
orang-orang disekitarku.
Lalu kupandangi
lagi teman-teman yang lain, banyak model-model cara berkerudung jaman sekarang
yang mereka terapkan. Apalagi di kampusku sebagian besar wanita, hampir 90%
wanita kuliah di sini jadi aku bisa melihat setiap saat model berkerudung ala modernisasi.
Lalu aku
merenungkan kembali kata-kata dari teman yang duduk di belakangku itu. Lalu terdapat
beberapa pertanyaan ku yang terlontar untuknya (hanya dalam hati),”apa dia
nggak tau cara pake jilbab yang bener?,apa dia tidak belajar agama islam? Apa dia
tidak ingin sedikit mengetahui kriteria wanita yang pantas untuk dijadikan
pendamping, dia kan calon suami bagi istrinya kelak, dia akan jadi panutan bagi
istrinya, masa iya enggan mempelajari tentang masalah kewanitaan?”
Stop bahas
orang aneh itu.
Aku hanya
ingin meluruskan saja, kenapa aku pakai jilbab “boros” seperti sekarang ini
dalam kehidupan sehari-hariku.
Saya beberkan
dulu kode etik wanita muslimah mengenai gambaran busana wanita muslimah yang
sesuai dengan syari’at.
-
Busana harus
menutupi seluruh anggota badan, kecuali beberapa anggota badan tertentu. Cek saja
di QS. An-Nuur (24):31
Dalam
surat itu tertulis “Katakanlah kepada wanita yang beriman :’ hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluanya, dan janganlah mereka
menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa Nampak padanya. Dan hendaklah
mereka menutup kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakan perhiasannya,
dst..
-
Busana tersebut
tidak berbentuk hiasan.
Coba tengok
orang-orang jaman sekarang ini, lagi ngetrennya pake kerudung aneh-aneh sampai
diputer-puter gitu bahkan ada model terbatu yang kayak tudungnya suster-suster
di gereja, aku aja sampe bingung kalo melihat mereka mengenakannya, mereka
seaakan menyulitkan diri merka sendiri.
Pada dasarnya
perintah menutup aurat itu agar orang lain tidak melihatnya, tidak berkomentar
yang aneh-aneh akan penampilanya. Kalau sekarang pakai kerudung saja sebagai
hiasan agar orang yang melihatnya tertarik. Bukankah kegunaan penutup aurat itu
sudah diartikan secara mentah?sudah salah kaprah membuat pemahamannya?.kalian
bisa cek di QS Al-Ahzab (33):33
Yang di
surah tersebut mengandung arti “…dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang jahiliyah yang dahulu”
-
Busana tidak
boleh transparan atau memperlihatkan lekukan-lekukan tubuh.
Coba deh
liat wanita kebanyakan yang berkerudung jaman sekarang, mereka palah lebih suka
cari pakaian yang ketat, memakai pakaian yang ketat sehingga nampak sekali
bentuk tubuhnya. Alasan mereka Cuma satu “AGAR TERLIHAT MODIS”. Padahal kita tau
bahwa kegunaan kita menutup aurat, perintah Alloh agar umatnya menutup aurat
itu adalah agar terhindar dari fitnah, terjaga dari nafsu sahwat, terhindar
dari mara bahaya lingkunganya. Tapi kalau sudah diartikan salah kaprah seperti
ini, lalu apa bedanya orang yang mengaku menutup aurat tapi pakaiannya ketat,
dengan orang telanjang?
-
Tidak boleh
menyerupai pakaian laki-laki juga pakaian wanita non muslim.
Namun sekarang
ini, hal tersebut sudah menjadi pemandangan yang lumrah. Para wanita banyak
yang mengenakan celana model pria, sebagian mengenakan seragam yang
diperuntukan bagi kaum adam. Lihat orang disekitar anda, banyak wanita yang
mengenakan celana yang ketat, kemeja yang pendek dan sempit, lagi transparan,
serta memperlihatkan bentuk tubuhnya. Benar-benar sudah salah kaprah.
-
Tidak boleh
memakai wewangian, karena hal ini akan menarik perhatian lawan jenis yang bukan
mahromnya.
Aku mungkin
belum dapat berhijab se- syar’i itu, namun aku akan berusaha, aku akan mencoba,
dan aku ingin berubah ke arah yang lebih baik di hadapan Sang Penguasa
Segalanya, Alloh Azza Wa Jalla. Semoga aku dan saudari-saudari muslimah ku mendapat
kemudahan jalan dari Alloh sehingga aku dan meraka bisa menjadi lebih baik, dan
semakin baik lagi dalam rangka melangkah ke kebanaran yang Hakiki.