Sabtu, 19 November 2011

JILBAB BOROS


Hari ini aku ada kuliah pagi, biasanya aku berangkat pukul 06.45 menuju ke kampus. Mata kuliah pagi ini adalah pendidikan kewarganegaraan. Sesamapinya di kampus aku mengambil tempat duduk nomer dua dari depan,bersebelahan dengan saudariku m***h. Saat itu kampus belum begitu ramai, begitupun kelasku. Beberapa saat kemudian datanglah seorang laki-laki ke dalam kelasku dengan tubuh tinggi, besar, kulit sawo sangat matang. Dia duduk persis di belakangku. Lalu beberapa saat kemudian dia berkata kepadaku “jilbabmu kui boros”. Dalam hati aku bertanya-tanya, “maksudnya apa nih?”. Sengaja aku diamkan saja omongannya itu sambil tetap asyik buka-buka buku kuliah. Lalu teman sebelahku si m***h menanyakan kepadaku apa maksud laki-laki tersebut. Lalu aku jawab saja “ wis ra sah dipikir”, ra sah diurusi”. Tetapi teman sebelahku itu ingin sekali mengetahui maksud orang aneh dibelakangku itu. M***h dengan cara menebak-nebak dia ngomong ngalor ngidul tentang opininya apa maksud perkataan itu. Lalu aku kasih kesimpulan aja sama m***h biar ga banyak tanya lagi,”dia itu menganggap kalau kerudung saya terlalu besar, jadi boros bahan, boros biaya”.lalu temanku menjawab “bukankah itu lebih baik?”. Lalu aku menyuruh dia menilainya sendiri.
Lalu setelah beberapa saat aku terdiam, aku memandang ke seluruh penjuru kelas, memang kerudungku yang paling ‘boros’. Lalu aku berfikir sejenak, lalu berkata dalam hati, “padahal menurutku kerudung yang aku pakai ini belum sepenuhnya syari, tapi sudah dikatakan boros”,semoga Alloh mengampuni dosa ku dan dosa orang-orang disekitarku.
Lalu kupandangi lagi teman-teman yang lain, banyak model-model cara berkerudung jaman sekarang yang mereka terapkan. Apalagi di kampusku sebagian besar wanita, hampir 90% wanita kuliah di sini jadi aku bisa melihat setiap saat model berkerudung ala modernisasi.
Lalu aku merenungkan kembali kata-kata dari teman yang duduk di belakangku itu. Lalu terdapat beberapa pertanyaan ku yang terlontar untuknya (hanya dalam hati),”apa dia nggak tau cara pake jilbab yang bener?,apa dia tidak belajar agama islam? Apa dia tidak ingin sedikit mengetahui kriteria wanita yang pantas untuk dijadikan pendamping, dia kan calon suami bagi istrinya kelak, dia akan jadi panutan bagi istrinya, masa iya enggan mempelajari tentang masalah kewanitaan?”
Stop bahas orang aneh itu.
Aku hanya ingin meluruskan saja, kenapa aku pakai jilbab “boros” seperti sekarang ini dalam kehidupan sehari-hariku.
Saya beberkan dulu kode etik wanita muslimah mengenai gambaran busana wanita muslimah yang sesuai dengan syari’at.
-      Busana harus menutupi seluruh anggota badan, kecuali beberapa anggota badan tertentu. Cek saja di QS. An-Nuur (24):31
Dalam surat itu tertulis “Katakanlah kepada wanita yang beriman :’ hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluanya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa Nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakan perhiasannya, dst..
-      Busana tersebut tidak berbentuk hiasan.
Coba tengok orang-orang jaman sekarang ini, lagi ngetrennya pake kerudung aneh-aneh sampai diputer-puter gitu bahkan ada model terbatu yang kayak tudungnya suster-suster di gereja, aku aja sampe bingung kalo melihat mereka mengenakannya, mereka seaakan menyulitkan diri merka sendiri.
Pada dasarnya perintah menutup aurat itu agar orang lain tidak melihatnya, tidak berkomentar yang aneh-aneh akan penampilanya. Kalau sekarang pakai kerudung saja sebagai hiasan agar orang yang melihatnya tertarik. Bukankah kegunaan penutup aurat itu sudah diartikan secara mentah?sudah salah kaprah membuat pemahamannya?.kalian bisa cek di QS Al-Ahzab (33):33
Yang di surah tersebut mengandung arti “…dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang jahiliyah yang dahulu”
-      Busana tidak boleh transparan atau memperlihatkan lekukan-lekukan tubuh.
Coba deh liat wanita kebanyakan yang berkerudung jaman sekarang, mereka palah lebih suka cari pakaian yang ketat, memakai pakaian yang ketat sehingga nampak sekali bentuk tubuhnya. Alasan mereka Cuma satu “AGAR TERLIHAT MODIS”. Padahal kita tau bahwa kegunaan kita menutup aurat, perintah Alloh agar umatnya menutup aurat itu adalah agar terhindar dari fitnah, terjaga dari nafsu sahwat, terhindar dari mara bahaya lingkunganya. Tapi kalau sudah diartikan salah kaprah seperti ini, lalu apa bedanya orang yang mengaku menutup aurat tapi pakaiannya ketat, dengan orang telanjang?

-      Tidak boleh menyerupai pakaian laki-laki juga pakaian wanita non muslim.
Namun sekarang ini, hal tersebut sudah menjadi pemandangan yang lumrah. Para wanita banyak yang mengenakan celana model pria, sebagian mengenakan seragam yang diperuntukan bagi kaum adam. Lihat orang disekitar anda, banyak wanita yang mengenakan celana yang ketat, kemeja yang pendek dan sempit, lagi transparan, serta memperlihatkan bentuk tubuhnya. Benar-benar sudah salah kaprah.
-      Tidak boleh memakai wewangian, karena hal ini akan menarik perhatian lawan jenis yang bukan mahromnya.

Aku mungkin belum dapat berhijab se- syar’i itu, namun aku akan berusaha, aku akan mencoba, dan aku ingin berubah ke arah yang lebih baik di hadapan Sang Penguasa Segalanya, Alloh Azza Wa Jalla. Semoga aku dan saudari-saudari muslimah ku mendapat kemudahan jalan dari Alloh sehingga aku dan meraka bisa menjadi lebih baik, dan semakin baik lagi dalam rangka melangkah ke kebanaran yang Hakiki.